KARYA ILMIAH
LINGKUNGAN BISNIS
NAMA : JOHAN PRASETYAWAN
NIM : 14.11.8217
KELAS : 14 S1-TI 10
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
BAB I
Pendahuluan
Latar Belakang
Latar belakang penulisan karya
ilmiah ini adalah bagaimana cara kita menjadi seseorang bisnisman yang bisa
memilih sebuah bisnis yang dibutuhkan di masyarakat dan juga kita harus bisa
memilih tempat bisnis yang tepat.
Rumusan Masalah
a. Modal
Untuk memulai
sebuah bisnis, kadang kita harus rela mengeluarkan modal terlebih dahulu,
karena untuk menjalankan bisnis Foto Pre-Wedding ini kita harus memiliki
alat-alat, salah satunya kita harus memiliki sebuah kamera, komputer/laptop dan juga
sebuah printer photo. Semua itu haruslah membutuhkan sebuah modal yang cukup
besar untuk mendapatkannya.
BAB II
ISI
Usaha Jasa Foto Pre-wedding kini kian marak dilakoni oleh
Fotografer, dan banyak yang berpendapat terdapat peluang besar di
dalamnya. Jadi buat Anda yang ingin memulai usaha foto pre-wedding namun
mengalami kendala minimnya peralatan, jangan buru-buru menolak pesanan
dari klien. Dewasa ini, akan memberikan beberapa tips
dalam memotret pre-wedding dengan peralatan minim.
- Percaya diri
Ini adalah hal pertama yang harus Anda lakukan pertama
kali. Sekali Anda tidak percaya diri di depan klien, maka saat itu pula
sang klien akan merasakannya. Dalam bisnis foto pre-wedding, klien tidak
hanya membeli hasil foto Anda, tidak hanya kemampuan Anda sebagai
fotografer tetapi juga membeli kepribadian Anda. Yang kami maksud disini
adalah latih kemampuan interpersonal Anda, bagaimana Anda memaparkan
konsep kepada klien, bagaimana Anda membuat mood klien nyaman dan
gembira sepanjang sesi foto. Tunjukkan profesionalitas meski di tangan
Anda hanya sebuah kamera DSLR
entry level dengan lensa kit kebanggaan. Lensa kit bukanlah produk
gagal, jadi kemampuannya juga bisa diandalkan. Gear itu penting, tapi
lebih penting adalah menyiapkan skill foto. Jadi Anda tahu mana dulu
yang harus disiapkan
- Konsep Kreatif
Sekarang ini banyak dijumpai jasa foto
pre-wedding, apabila Anda perhatikan dengan seksama, mulai dari
konsistensi konsep yang mereka gunakan, konsistensi warna dalam
portofolio, dan venue foto yang sering digunakan, dan lain-lain.
Masing-masing vendor memiliki karakteristik atau taste mereka
sendiri. So bagaimana dengan Anda? Ciptakanlah ide kreatif sendiri yang
unik tetapi diterima oleh pasar. bisa dengan mengambil tema olahraga,
atau hobi dari klien Anda, seperti pada foto di bawah ini misalnya.
perlu diingat perkembangan zaman sangat cepat, analisalah ekpektasi dari
pasar, tinggalkan foto pre-wedding dengan konsep kedua pasangan memakai
baju putih dan berpura-pura menunjuk sesuatu…
- Maksimalkan Teknik Editing Photoshop
Configurasi color balance, mengatur saturation, dan menambah color
filter
bisa Anda lakukan untuk menyempurnakan foto pre-wedding. Ingat disinilah jurus
pamungkas untuk menjadikan foto Anda beda. Belajarlah dari teman yang peka
terhadap jiwa seni, teman dari disiplin ilmu Desain Komunikasi Visual misalnya,
mereka tentunya mengetahui dasar-dasar penggunaan warna yang baik. Mintalah
arahan dan advice dalam proses editing,
karena apa bila editing Anda jelek (maksud kami, setiap orang bisa menguasai
photoshop, tetapi apakah itu yang diminati klien Anda) tentu itu akan
menghancurkan kualitas foto Anda. Jika ingin instant, unduh beberapa action
yang gratis di berbagai forum, maka dengan sekali KLIK! Dapatkan foto dengan warna spesial.
Terakhir, atur foto membentuk sebuah kolase yang simple dan menarik.
- Kemas Foto dengan Baik
Tahap ini adalah tahap finishing. Cetak foto Anda di tempat terpercaya,
gunakan kertas foto (doff/glossy) sesuai selera klien. Lakukan laminasi
foto (juga berdasarkan kesepakatan awal). Pilihlah bingkai cantik dan
minimalis (disesuaikan dengan nuansa foto). Jika masih tersisa modal,
bungkuslah dengan kreatif layaknya sebuah lukisan mahal.
Langkah
terakhir Anda adalah menyiapkan portofolio yang kuat, karena client
bisa jatuh cinta pada pandangan pertama hanya dari portofolio. Apabila
portofolio bentuk cetak mahal, mulailah dari website & social
media.
Berikut ini adalah beberapa contoh gambar hasil dari foto-foto pre-wedding :
Latar belakang penulisan karya
ilmiah ini adalah bagaimana cara kita menjadi seseorang bisnisman yang bisa
memilih sebuah bisnis yang dibutuhkan di masyarakat dan juga kita harus bisa
memilih tempat bisnis yang tepat.
Rumusan Masalah
a. Modal
Untuk memulai
sebuah bisnis, kadang kita harus rela mengeluarkan modal terlebih dahulu,
karena untuk menjalankan bisnis Foto Pre-Wedding ini kita harus memiliki
alat-alat, salah satunya kita harus memiliki sebuah kamera, komputer/laptop dan juga
sebuah printer photo. Semua itu haruslah membutuhkan sebuah modal yang cukup
besar untuk mendapatkannya.
BAB II
ISI
Usaha Jasa Foto Pre-wedding kini kian marak dilakoni oleh
Fotografer, dan banyak yang berpendapat terdapat peluang besar di
dalamnya. Jadi buat Anda yang ingin memulai usaha foto pre-wedding namun
mengalami kendala minimnya peralatan, jangan buru-buru menolak pesanan
dari klien. Dewasa ini, akan memberikan beberapa tips
dalam memotret pre-wedding dengan peralatan minim.
- Percaya diri
Ini adalah hal pertama yang harus Anda lakukan pertama
kali. Sekali Anda tidak percaya diri di depan klien, maka saat itu pula
sang klien akan merasakannya. Dalam bisnis foto pre-wedding, klien tidak
hanya membeli hasil foto Anda, tidak hanya kemampuan Anda sebagai
fotografer tetapi juga membeli kepribadian Anda. Yang kami maksud disini
adalah latih kemampuan interpersonal Anda, bagaimana Anda memaparkan
konsep kepada klien, bagaimana Anda membuat mood klien nyaman dan
gembira sepanjang sesi foto. Tunjukkan profesionalitas meski di tangan
Anda hanya sebuah kamera DSLR
entry level dengan lensa kit kebanggaan. Lensa kit bukanlah produk
gagal, jadi kemampuannya juga bisa diandalkan. Gear itu penting, tapi
lebih penting adalah menyiapkan skill foto. Jadi Anda tahu mana dulu
yang harus disiapkan
- Konsep Kreatif
Sekarang ini banyak dijumpai jasa foto
pre-wedding, apabila Anda perhatikan dengan seksama, mulai dari
konsistensi konsep yang mereka gunakan, konsistensi warna dalam
portofolio, dan venue foto yang sering digunakan, dan lain-lain.
Masing-masing vendor memiliki karakteristik atau taste mereka
sendiri. So bagaimana dengan Anda? Ciptakanlah ide kreatif sendiri yang
unik tetapi diterima oleh pasar. bisa dengan mengambil tema olahraga,
atau hobi dari klien Anda, seperti pada foto di bawah ini misalnya.
perlu diingat perkembangan zaman sangat cepat, analisalah ekpektasi dari
pasar, tinggalkan foto pre-wedding dengan konsep kedua pasangan memakai
baju putih dan berpura-pura menunjuk sesuatu…
- Maksimalkan Teknik Editing Photoshop
Configurasi color balance, mengatur saturation, dan menambah color
filter
bisa Anda lakukan untuk menyempurnakan foto pre-wedding. Ingat disinilah jurus
pamungkas untuk menjadikan foto Anda beda. Belajarlah dari teman yang peka
terhadap jiwa seni, teman dari disiplin ilmu Desain Komunikasi Visual misalnya,
mereka tentunya mengetahui dasar-dasar penggunaan warna yang baik. Mintalah
arahan dan advice dalam proses editing,
karena apa bila editing Anda jelek (maksud kami, setiap orang bisa menguasai
photoshop, tetapi apakah itu yang diminati klien Anda) tentu itu akan
menghancurkan kualitas foto Anda. Jika ingin instant, unduh beberapa action
yang gratis di berbagai forum, maka dengan sekali KLIK! Dapatkan foto dengan warna spesial.
Terakhir, atur foto membentuk sebuah kolase yang simple dan menarik.
- Kemas Foto dengan Baik
Tahap ini adalah tahap finishing. Cetak foto Anda di tempat terpercaya,
gunakan kertas foto (doff/glossy) sesuai selera klien. Lakukan laminasi
foto (juga berdasarkan kesepakatan awal). Pilihlah bingkai cantik dan
minimalis (disesuaikan dengan nuansa foto). Jika masih tersisa modal,
bungkuslah dengan kreatif layaknya sebuah lukisan mahal.
Langkah
terakhir Anda adalah menyiapkan portofolio yang kuat, karena client
bisa jatuh cinta pada pandangan pertama hanya dari portofolio. Apabila
portofolio bentuk cetak mahal, mulailah dari website & social
media.
Berikut ini adalah beberapa contoh gambar hasil dari foto-foto pre-wedding :
Untuk memulai
sebuah bisnis, kadang kita harus rela mengeluarkan modal terlebih dahulu,
karena untuk menjalankan bisnis Foto Pre-Wedding ini kita harus memiliki
alat-alat, salah satunya kita harus memiliki sebuah kamera, komputer/laptop dan juga
sebuah printer photo. Semua itu haruslah membutuhkan sebuah modal yang cukup
besar untuk mendapatkannya.
BAB II
ISI
Usaha Jasa Foto Pre-wedding kini kian marak dilakoni oleh
Fotografer, dan banyak yang berpendapat terdapat peluang besar di
dalamnya. Jadi buat Anda yang ingin memulai usaha foto pre-wedding namun
mengalami kendala minimnya peralatan, jangan buru-buru menolak pesanan
dari klien. Dewasa ini, akan memberikan beberapa tips
dalam memotret pre-wedding dengan peralatan minim.
- Percaya diri
Ini adalah hal pertama yang harus Anda lakukan pertama
kali. Sekali Anda tidak percaya diri di depan klien, maka saat itu pula
sang klien akan merasakannya. Dalam bisnis foto pre-wedding, klien tidak
hanya membeli hasil foto Anda, tidak hanya kemampuan Anda sebagai
fotografer tetapi juga membeli kepribadian Anda. Yang kami maksud disini
adalah latih kemampuan interpersonal Anda, bagaimana Anda memaparkan
konsep kepada klien, bagaimana Anda membuat mood klien nyaman dan
gembira sepanjang sesi foto. Tunjukkan profesionalitas meski di tangan
Anda hanya sebuah kamera DSLR
entry level dengan lensa kit kebanggaan. Lensa kit bukanlah produk
gagal, jadi kemampuannya juga bisa diandalkan. Gear itu penting, tapi
lebih penting adalah menyiapkan skill foto. Jadi Anda tahu mana dulu
yang harus disiapkan
- Konsep Kreatif
Sekarang ini banyak dijumpai jasa foto
pre-wedding, apabila Anda perhatikan dengan seksama, mulai dari
konsistensi konsep yang mereka gunakan, konsistensi warna dalam
portofolio, dan venue foto yang sering digunakan, dan lain-lain.
Masing-masing vendor memiliki karakteristik atau taste mereka
sendiri. So bagaimana dengan Anda? Ciptakanlah ide kreatif sendiri yang
unik tetapi diterima oleh pasar. bisa dengan mengambil tema olahraga,
atau hobi dari klien Anda, seperti pada foto di bawah ini misalnya.
perlu diingat perkembangan zaman sangat cepat, analisalah ekpektasi dari
pasar, tinggalkan foto pre-wedding dengan konsep kedua pasangan memakai
baju putih dan berpura-pura menunjuk sesuatu…
- Maksimalkan Teknik Editing Photoshop
Configurasi color balance, mengatur saturation, dan menambah color
filter
bisa Anda lakukan untuk menyempurnakan foto pre-wedding. Ingat disinilah jurus
pamungkas untuk menjadikan foto Anda beda. Belajarlah dari teman yang peka
terhadap jiwa seni, teman dari disiplin ilmu Desain Komunikasi Visual misalnya,
mereka tentunya mengetahui dasar-dasar penggunaan warna yang baik. Mintalah
arahan dan advice dalam proses editing,
karena apa bila editing Anda jelek (maksud kami, setiap orang bisa menguasai
photoshop, tetapi apakah itu yang diminati klien Anda) tentu itu akan
menghancurkan kualitas foto Anda. Jika ingin instant, unduh beberapa action
yang gratis di berbagai forum, maka dengan sekali KLIK! Dapatkan foto dengan warna spesial.
Terakhir, atur foto membentuk sebuah kolase yang simple dan menarik.
- Kemas Foto dengan Baik
Tahap ini adalah tahap finishing. Cetak foto Anda di tempat terpercaya,
gunakan kertas foto (doff/glossy) sesuai selera klien. Lakukan laminasi
foto (juga berdasarkan kesepakatan awal). Pilihlah bingkai cantik dan
minimalis (disesuaikan dengan nuansa foto). Jika masih tersisa modal,
bungkuslah dengan kreatif layaknya sebuah lukisan mahal.
Langkah
terakhir Anda adalah menyiapkan portofolio yang kuat, karena client
bisa jatuh cinta pada pandangan pertama hanya dari portofolio. Apabila
portofolio bentuk cetak mahal, mulailah dari website & social
media.
Berikut ini adalah beberapa contoh gambar hasil dari foto-foto pre-wedding :
BAB III
Penutup
Demikianlah karya ilmiah ini saya buat, semoga karya ilmiah ini bisa bermanfaat bagi kita semua khususnya saya sendiri sebagai penyusun.Kesimpulan
Carilah tempat yang tepat
untuk menjalankan sebuah bisnis yang akan kita jalankan, karena dengan temapt
yang tepat itu, bisnis kita akan dapat berhasil.
Saran
Karya ilmiah yang saya buat ini mungkin belum sempurnah, oleh karena itu maka saran dari para pembaca sangat saya harapkan, demi terciptanya sebuah karya ilmiah yang bisa saya buat lebih baik lagi.Referensi
- fotopreneur.wordpress.com
- masukan dari teman-teman..
Semoga karya ilmiah diatas bisa membantu dalam penyelesaian membuat tugas Karya Ilmiah...
Terima Kasih.... ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar